A.
PENDAHULUAN
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do,
Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan juga
merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling
banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea,
hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki";
Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau
"seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai
"seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki
dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang
dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah
gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan,
dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner
dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya
menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan
menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan
lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat,
depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang
dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan,
seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga
mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan
tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
B.
PEMBAHASAN
Pengertian
Taekwondo
Taekwondo (juga dieja Tae
Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan
juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling
banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea,
hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki";
Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau
"seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai
"seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki
dan kepalan".
Tiga
Materi Dalam Berlatih
Poomse atau rangkaian
jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang
dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu.
Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang
menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea
Kyukpa atau teknik pemecahan benda
keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk
mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai
antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut
dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
Kyoruki atau pertarungan adalah
latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang
yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.
Terminologi
Tae Kwon Do
Sabeum = Instruktur
Sabeum Nim = Instruktur Kepala
Seonbae = Senior
Hubae = Junior
Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae
Kwon Do
Muknyeom = Meditasi
Dobok = Seragam Tae Kwon Do
Ti = Sabuk Latihan
Oen = Kiri
Oreon = Kanan
Joonbi = Siap
Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa
dilakukan di poomse))
Kalryeo = Stop
Keysok = Lanjutkan
Keuman = Selesai
A Nee = Tidak
Yee = Ya
Eolgol = Sasaran atas
Moumtong = Sasaran tengah
Arae = Sasaran bawah
Kyungrye = hormat
chariot= mempersiapkan diri
nici= sekian
belci ki manisi= tempat istirahat
menicip= pengawas taekwondo
dobeon= dua kali
sambeon= tiga kali
iljang= satu
ijang= dua
samjang= tiga
sahjang= empat
ohjang= lima
yukjang= enam
chiljang= tujuh
paljang= delapan
Bagian-Bagian
Tubuh Yang Menjadi Sasaran (Keup So)
1.
Eolgol (Bagian Atas/Kepala/Muka)
Bagian ini meliputi tulang belikat, wajah, kepala,
dagu, jakun, tulang diantara mata, bagian atas dan bawah bibir.
2.
Momtong (Bagian Tengah/Badan)
Bagian ini meliputi perut, ulu hati, rusuk / tulang
iga, serta dibawah tulang rusuk dimana ginjal terletak didalamnya.
3.
Are (Bagian Bawah)
Bagian ini meliputi pusar ke bawah, yaitu rongga
bawah perut, selangkangan, paha bagian dalam, dan kemaluan.
Bagian-Bagian
Tubuh yang Digunakan untuk Menyerang dan Bertahan adalah, sebagai berikut :
Kepalan (Jumeok)
Tangan (Son)
Lengan (Pal)
Siku Tangan (Pal Kup)
Kaki bagian Atas (Dari)
Seogi (Sikap Kuda-Kuda)
Sikap kuda-kuda dibagi tiga yaitu:
Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka)
Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup)
Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda
khusus)
Sikap Kuda-Kuda Terbuka
Naranhi Seogi (Sikap Sejajar)
Juchum Seogi (Sikap Duduk)
Ap Seogi (Sikap Jalan Pendek)
Ap Kubi Seogi (Sikap Jalan Panjang)
Dwi Kubi Seogi (Sikap Kuda-Kuda L)
Beom Seogi (Sikap Kuda-Kuda Harimau)
Sikap Kuda-Kuda Tertutup
Moa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Tertutup)
Koa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Kaki
Menyilang)
Sikap Kuda-Kuda Khusus
Kibon Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap)
Bojumeok Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda
Siap dengan Menutup Kepalan)
Pukulan
Yeop Jireugi = Pukulan Samping
Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
momtong jireugi= pukulan mengarah ke
tengah(pukulan mengarah ke ulu hati)
are jireugi= pukulan ke bawah
oreon jireugi= pukulan dengan tangan
kanan yang dilakukan sambil menendang(ap chagi)
Eolgol jireugi=pukulan ke atas (pukulan
mengarah ke kepala)
Tendangan
Ap Chagi = Tendangan Kedepan
Dollyo Chagi = Tendangan Melingkar Depan
Yeop Chagi = Tendangan Samping
Dwi Chagi = Tendangan Kebelakang
Twieo Dwi Chagi = Tendangan kebelakang
Yang Dilakukan Sambil Melompat
goley chagi= tendangan double
sip chagi an chagi= tendangan yang
dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
eolgol ap chagi = tendangan mengarah ke
atas (tendangan ke arah kepala)
momtong ap chagi=tendangan mengarah ke
tengah(mengarah ke perut)
penriyti chagi= tendangan keliling.
Tangkisan
aremaki = Tangkisan bawah
Elgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah
kepala
Bakat Momtong Bakat Maki = Tangkisan
dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
Bakat Momtong An Maki = Tangkisan dari
arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
An Maki = tangkisan darri arah luar.
bina maki an maki= tangkisan yang
dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
am palmok mongtong bakat maki= tangkisan
ke arah lengan bawah
Sabetan
Han Sonnal Mok Chigi = Sabetan dengan
Pisau Tangan
Jebipoom Mok Chigi = Sabetan dari Luar
ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan
Me Jumeok Naeryo Chigi = Sabetan dari
Atas ke Bawah
Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi = Sabetan Depan
dengan Bonggol Atas Kepalan dengan Sasaran Atas
Palkup Dollyo Chigi = Sabetan Memutar
dengan Siku Tangan
Palkup Pyojeok Chigi = Sabetan Siku
Tangan dengan Sasaran
Mureup Chigi = Sabetan dengan Lutut
Deung Jumeok Bakkat Chigi = Sabetan dari
Dalam ke Luar dengan Bonggol Atas Kepalan
Tusukan
Pyeonsonkeut Sewo Chireugi = Tusukan
dengan Telapak Tangan Tegak
Pyeonsonkeut Upeo Chireugi = Tusukan
dengan Telapak Tangan Mendatar
Kawison Keut Chireugi = Tusukan dengan 2
Jari ke Arah Mata
Hanson Keut Chireugi = Tusukan dengan 1
Jari ke Arah Mata
Peraturan
dalam Olahraga Taekwondo
a.
Kyorugi
1. Peraturan pertandingan menggunakan
peraturan terbaru yang mengacu pada “World Taekwondo Federation Competiition
Rules” dan akan dijelaskan pada saat technical meeting
2. System pertandingan menggunakan
system gugur
3. Untuk Kyorugi mininal tiap kelasnya
berjumlah 4 (empat) orang. Jika kurang maka akan dinyatakan eksebisi
4. Atlet Kyorugi minimal penyandang
sabuk hijau
5. Panitia tidak melayani protes
b.
Poomsae
1. Peraturan pertandingan mengacu pada
peraturan terbaru “World Taekwondo Federation Rules an Interpetation”
2. System pertandinggan menggunakan “Cut
of Robin” atau system turnamen penyisihan tunggal.
3. Materi yang dimainkan dan urutan
bertanding ditentukan dari hasil undian pada waktu technical meeting.
4. Pertandingan dilaksanakan dalam 2
session. Session I memainkan wajib 1, Session II memainkan wajib 2.
5. Pemenang sesuai urutan yang
memperoleh point terbanyak.
6. Tiap peserta maksimal memainkan 2
kategori poomsae
7. Untuk poomsae minimal tiap kelasnya
berjumlah 4 (empat) peserta. Jika kurang makan akan dinyatakan sebagai eksebisi
8. Atlet Poomsae minimal penyandang
sabuk biru
9. Panitia tidak melayani protes.
PENILAIAN
DALAM TARUNG TAEKWONDO
Cabang olahraga taekwondo
kini sudah berkembang pesat di Indonesia. Pertandingannya banyak menarik
masyarakat, khususnya kawula muda. Untuk menyaksikan. Namun masyarakat awam,
banyak yang belum paham tentang bagaimana ikut menilai suatu pertandingan.
Mereka hanya tahu dari catatan yang tertera di papan nilai dan kemudian ketika
wasit (referee) mengangkat salah satu tangan kontestan untuk menyatakan siapa
yang menang.
Agar pembaca yang menggemari taekwondo
paham tentang jalannya pertandingan, disini diuraikan peraturan permainan
secara singkat. Tujuannya agar semua penggemar bisa mengapresiasi pertandingan.
Meskipun tidak menjadi Taekwondoin.
Durasi
pertandingan
Setiap pertandingan
taekwondo terdiri dari 3 ronde yang masing-masing waktunya 2 menit. Apabila
hasil 3 ronde ini imbang, maka pertandingan dilanjutkan dengan ronde ke-4
selama 2 menit setelah kedua peserta diistirahatkan 1 menit. Ini peraturannya.
Jadi jangan sampai ada penonton yang minta waktu 3 x 1jam atau usul tambahan 10
ronde kalau imbang. Bisa repot.
Teknik
dan Wilayah Sasaran
Teknik yang
diperbolehkan hanya 2, yaitu teknik tangan dengan cara memukul dengan kepalan
tangan menggunakan bagian depan dasar dari jari telunjuk dan jari tengah.
Artinya, cara-cara lain menggunakan tangan pun, misalnya jenggut, kuntaw atau
menempeleng , diharamkan. Kalau ngotot juga, malah bisa diusir oleh semua orang
yang ada di GOR.
Teknik lain yang dibolehkan adalah hanya
dengan kaki,yaitu menendang dengan bagian bawah tulang mata kaki. Meski
menggunakan kaki juga, menginjak dan menjepit, hukumnya dilarang.
Sasaran yang
diperbolehkan adalah badan dan muka. Untuk badan adalah untuk daerah yang
dilindungi oleh pelindung badan (body/trunk protector), kecuali sepanjang
tulang belakang. Jadi, ujug-ujug menyergap dari belakang dan menendang bokong,
bisa dianggap orang ngaco. Sedangkan serangan ke muka, adalah untuk seluruh
bagian muka dengan tangan atau kaki. Kalau ada yang nafsu sampai menghajar muka
dengan tangan atau neke, maka dipastikan itu bukan Taekwondoin, tetapi preman.
Harap dicatat, pukulan
atau tendangan yang dihitung hanya yang sesuai dengan teknik dan tepat
perkenaan di sasaran. Kalau hanya serang 1cm meleset dari sasaran, namanya
pukulan atau tendangan angin dan oleh juri dianggap sebagai angin lalu alias
nilainya 0.
Pelanggaran
dan Penalti
Di pertandingan
Taekwondo, ada dua jenis hukuman yang diberikan atas pelanggaran, yaitu
Kyong-go (peringatan), dan Gam-jeom (pemotongan) berupa pengurangan 1 poin. Dua
kali kyong-go dihitung dengan 1 Gam-jeom, artinya pelaku dikurangi 1 poin.
Pelanggaran yang menyebabkan Kyong-go cukup banyak,antara lain, keluar dari
batas area pertandingan, menghindari pertandingan,
mencengkeram-memegang-mendorong lawan, menyerang bagian bawah pinggang,
pura-pura cidera, menyundul atau menyerang dengan lutut, memukul muka lawan
dengan tangan, berkata tidak pantas.
Gam-jeom diberikan
karena menyerang lawan setelah aba-aba kal-yeo (break), menyerang lawan yang
sudah jatuh, membanting hingga jatuh, sengaja memukul muka dengan tangan,
mengganggu jalannya pertandingan, berkata dengan sangat tidak pantas. Kyong-go
dan Gam-jeom diperhitungkan pada keseluruhan tiga ronde. Kontestan dianggap
kalah, bila terkena potongan nilai sampai 4 poin.
Point
yang sah
Nilai atau point
dianggap sah apabila serangan mengenai sasaran seperti yang yang dijelaskan di
atas, menggunakan teknik yang benar, dan tenaga yang kuat. Kalau hanya sekadar
mengusap-usap muka, yang melakukannya dianggap orang kurang kerjaan.
Kontestan akan mendapat
tambahan nilai satu (1) bila lawannya knock down dan referee menghitung. Nilai
akhir adalah hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh pada 3 ronde. Untuk
menghindari trik, misalnya berpura-pura , tenden-tendengan mengenai muka lawan
dianggap poin asal tekniknya memenuhi syarat.
Poin juga dianggap sah
apabila diberikan minimal 3 orang hakim (judge) dan diberikan segera setelah
terjadinya kontak yang sah. Jika pemberian poin tertunda atau tidak segera,maka
poin menjadi tidak sah.
Sudden
death dan Superioritas
Pada ronde sudden
death, pemenangnya adalah kontestan yang terlebih dahulu mendapat poin yang
sah, atau jika lawan terlebih dahulu mendapatkan pengurangan poin. Jika masih
imbang sampai selesai ronde ke-4, maka pemenang diputuskan berdasarkan
superioritas oleh seluruh referee.
Keputusan
menang
Ada beberapa macam
kemenangan, yaitu Knock Out (KO), referee stop contest, menang selisih skor
akhir, poin gap (unggul 7 poin atas lawan), poin ceiling ( lebih dulu mencapai
poin 12), menang karena lawan mengundurkan diri, lawan terkena diskulalifikasi,
dan karena lawan terkena hukuman.
Begitulah sekadar
informsasi tentang ketentuan dalam pertandingan taekwondo. Mudah-mudahan,
dengan pemahaman ini, menyaksikan pertandingan olahraga asal "Negeri
Ginseng" itu semakin mengasyikkan.
C. PENUTUP
KESIMPULAN
Taekwondo pada
dasarnya adalah seni bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan
olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak
dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea,
hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki";
Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau
"seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai
"seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki
dan kepalan".
Terdapat tiga materi berlatih
dalam bela diri Taekwondo yaitu Poomse, Kyukpa dan Kyuriki. Bagian tubuh yang
menjadi sasaran adalah Eolgol ( Bagian atas/muka ), Momtong ( Bagian
tengah/badan ) dan Are ( Bagian bawah ).
Meskipun ada banyak
perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni
ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak,
dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk
melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar,
45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan;
tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan
menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan
taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan
pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling
(pergulatan).