Rabu, 13 April 2016

TAEKWONDO


TAEKWONDO

A.    PENDAHULUAN

            Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
            Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).

B.     PEMBAHASAN
Pengertian Taekwondo
                        Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan".

Tiga Materi Dalam Berlatih
Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea
                        Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
                        Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.

Terminologi Tae Kwon Do
Sabeum = Instruktur
Sabeum Nim = Instruktur Kepala
Seonbae = Senior
Hubae = Junior
Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
Muknyeom = Meditasi
Dobok = Seragam Tae Kwon Do
Ti = Sabuk Latihan
Oen = Kiri
Oreon = Kanan
Joonbi = Siap
Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
Kalryeo = Stop
Keysok = Lanjutkan
Keuman = Selesai
A Nee = Tidak
Yee = Ya
Eolgol = Sasaran atas
Moumtong = Sasaran tengah
Arae = Sasaran bawah
Kyungrye = hormat
chariot= mempersiapkan diri
nici= sekian
belci ki manisi= tempat istirahat
menicip= pengawas taekwondo
dobeon= dua kali
sambeon= tiga kali
iljang= satu
ijang= dua
samjang= tiga
sahjang= empat
ohjang= lima
yukjang= enam
chiljang= tujuh
paljang= delapan

Bagian-Bagian Tubuh Yang Menjadi Sasaran (Keup So)
1.        Eolgol (Bagian Atas/Kepala/Muka)
Bagian ini meliputi tulang belikat, wajah, kepala, dagu, jakun, tulang diantara mata, bagian atas dan bawah bibir.
2.        Momtong (Bagian Tengah/Badan)
Bagian ini meliputi perut, ulu hati, rusuk / tulang iga, serta dibawah tulang rusuk dimana ginjal terletak didalamnya.
3.        Are (Bagian Bawah)
Bagian ini meliputi pusar ke bawah, yaitu rongga bawah perut, selangkangan, paha bagian dalam, dan kemaluan.

Bagian-Bagian Tubuh yang Digunakan untuk Menyerang dan Bertahan adalah, sebagai berikut :
Kepalan (Jumeok)
Tangan (Son)
Lengan (Pal)
Siku Tangan (Pal Kup)
Kaki bagian Atas (Dari)
Seogi (Sikap Kuda-Kuda)
Sikap kuda-kuda dibagi tiga yaitu:
Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka)
Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup)
Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus)
Sikap Kuda-Kuda Terbuka
Naranhi Seogi (Sikap Sejajar)
Juchum Seogi (Sikap Duduk)
Ap Seogi (Sikap Jalan Pendek)
Ap Kubi Seogi (Sikap Jalan Panjang)
Dwi Kubi Seogi (Sikap Kuda-Kuda L)
Beom Seogi (Sikap Kuda-Kuda Harimau)
Sikap Kuda-Kuda Tertutup
Moa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Tertutup)
Koa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Kaki Menyilang)
Sikap Kuda-Kuda Khusus
Kibon Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap)
Bojumeok Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap dengan Menutup Kepalan)
Pukulan
Yeop Jireugi = Pukulan Samping
Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
momtong jireugi= pukulan mengarah ke tengah(pukulan mengarah ke ulu hati)
are jireugi= pukulan ke bawah
oreon jireugi= pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang(ap chagi)
Eolgol jireugi=pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala)
Tendangan
Ap Chagi = Tendangan Kedepan
Dollyo Chagi = Tendangan Melingkar Depan
Yeop Chagi = Tendangan Samping
Dwi Chagi = Tendangan Kebelakang
Twieo Dwi Chagi = Tendangan kebelakang Yang Dilakukan Sambil Melompat
goley chagi= tendangan double
sip chagi an chagi= tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
eolgol ap chagi = tendangan mengarah ke atas (tendangan ke arah kepala)
momtong ap chagi=tendangan mengarah ke tengah(mengarah ke perut)
penriyti chagi= tendangan keliling.
Tangkisan
aremaki = Tangkisan bawah
Elgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
Bakat Momtong Bakat Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
Bakat Momtong An Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
An Maki = tangkisan darri arah luar.
bina maki an maki= tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
am palmok mongtong bakat maki= tangkisan ke arah lengan bawah
Sabetan
Han Sonnal Mok Chigi = Sabetan dengan Pisau Tangan
Jebipoom Mok Chigi = Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan
Me Jumeok Naeryo Chigi = Sabetan dari Atas ke Bawah
Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi = Sabetan Depan dengan Bonggol Atas Kepalan dengan Sasaran Atas
Palkup Dollyo Chigi = Sabetan Memutar dengan Siku Tangan
Palkup Pyojeok Chigi = Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran
Mureup Chigi = Sabetan dengan Lutut
Deung Jumeok Bakkat Chigi = Sabetan dari Dalam ke Luar dengan Bonggol Atas Kepalan
Tusukan
Pyeonsonkeut Sewo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Tegak
Pyeonsonkeut Upeo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Mendatar
Kawison Keut Chireugi = Tusukan dengan 2 Jari ke Arah Mata
Hanson Keut Chireugi = Tusukan dengan 1 Jari ke Arah Mata
Peraturan dalam Olahraga Taekwondo
a.  Kyorugi
1. Peraturan pertandingan menggunakan peraturan terbaru yang mengacu pada “World Taekwondo Federation Competiition Rules” dan akan dijelaskan pada saat technical meeting
2. System pertandingan menggunakan system gugur
3. Untuk Kyorugi mininal tiap kelasnya berjumlah 4 (empat) orang. Jika kurang maka akan dinyatakan eksebisi
4. Atlet Kyorugi minimal penyandang sabuk hijau
5. Panitia tidak melayani protes
b. Poomsae
1. Peraturan pertandingan mengacu pada peraturan terbaru “World Taekwondo Federation Rules an Interpetation”
2. System pertandinggan menggunakan “Cut of Robin” atau system turnamen penyisihan tunggal.
3. Materi yang dimainkan dan urutan bertanding ditentukan dari hasil undian pada waktu technical meeting.
4. Pertandingan dilaksanakan dalam 2 session. Session I memainkan wajib 1, Session II memainkan wajib 2.
5. Pemenang sesuai urutan yang memperoleh point terbanyak.
6. Tiap peserta maksimal memainkan 2 kategori poomsae
7. Untuk poomsae minimal tiap kelasnya berjumlah 4 (empat) peserta. Jika kurang makan akan dinyatakan sebagai eksebisi
8. Atlet Poomsae minimal penyandang sabuk biru
9. Panitia tidak melayani protes.

PENILAIAN DALAM TARUNG TAEKWONDO

Cabang olahraga taekwondo kini sudah berkembang pesat di Indonesia. Pertandingannya banyak menarik masyarakat, khususnya kawula muda. Untuk menyaksikan. Namun masyarakat awam, banyak yang belum paham tentang bagaimana ikut menilai suatu pertandingan. Mereka hanya tahu dari catatan yang tertera di papan nilai dan kemudian ketika wasit (referee) mengangkat salah satu tangan kontestan untuk menyatakan siapa yang menang.
Agar pembaca yang menggemari taekwondo paham tentang jalannya pertandingan, disini diuraikan peraturan permainan secara singkat. Tujuannya agar semua penggemar bisa mengapresiasi pertandingan. Meskipun tidak menjadi Taekwondoin.

Durasi pertandingan

Setiap pertandingan taekwondo terdiri dari 3 ronde yang masing-masing waktunya 2 menit. Apabila hasil 3 ronde ini imbang, maka pertandingan dilanjutkan dengan ronde ke-4 selama 2 menit setelah kedua peserta diistirahatkan 1 menit. Ini peraturannya. Jadi jangan sampai ada penonton yang minta waktu 3 x 1jam atau usul tambahan 10 ronde kalau imbang. Bisa repot.

Teknik dan Wilayah Sasaran

Teknik yang diperbolehkan hanya 2, yaitu teknik tangan dengan cara memukul dengan kepalan tangan menggunakan bagian depan dasar dari jari telunjuk dan jari tengah. Artinya, cara-cara lain menggunakan tangan pun, misalnya jenggut, kuntaw atau menempeleng , diharamkan. Kalau ngotot juga, malah bisa diusir oleh semua orang yang ada di GOR.
Teknik lain yang dibolehkan adalah hanya dengan kaki,yaitu menendang dengan bagian bawah tulang mata kaki. Meski menggunakan kaki juga, menginjak dan menjepit, hukumnya dilarang.
Sasaran yang diperbolehkan adalah badan dan muka. Untuk badan adalah untuk daerah yang dilindungi oleh pelindung badan (body/trunk protector), kecuali sepanjang tulang belakang. Jadi, ujug-ujug menyergap dari belakang dan menendang bokong, bisa dianggap orang ngaco. Sedangkan serangan ke muka, adalah untuk seluruh bagian muka dengan tangan atau kaki. Kalau ada yang nafsu sampai menghajar muka dengan tangan atau neke, maka dipastikan itu bukan Taekwondoin, tetapi preman.
Harap dicatat, pukulan atau tendangan yang dihitung hanya yang sesuai dengan teknik dan tepat perkenaan di sasaran. Kalau hanya serang 1cm meleset dari sasaran, namanya pukulan atau tendangan angin dan oleh juri dianggap sebagai angin lalu alias nilainya 0.

Pelanggaran dan Penalti

Di pertandingan Taekwondo, ada dua jenis hukuman yang diberikan atas pelanggaran, yaitu Kyong-go (peringatan), dan Gam-jeom (pemotongan) berupa pengurangan 1 poin. Dua kali kyong-go dihitung dengan 1 Gam-jeom, artinya pelaku dikurangi 1 poin. Pelanggaran yang menyebabkan Kyong-go cukup banyak,antara lain, keluar dari batas area pertandingan, menghindari pertandingan, mencengkeram-memegang-mendorong lawan, menyerang bagian bawah pinggang, pura-pura cidera, menyundul atau menyerang dengan lutut, memukul muka lawan dengan tangan, berkata tidak pantas.
Gam-jeom diberikan karena menyerang lawan setelah aba-aba kal-yeo (break), menyerang lawan yang sudah jatuh, membanting hingga jatuh, sengaja memukul muka dengan tangan, mengganggu jalannya pertandingan, berkata dengan sangat tidak pantas. Kyong-go dan Gam-jeom diperhitungkan pada keseluruhan tiga ronde. Kontestan dianggap kalah, bila terkena potongan nilai sampai 4 poin.

Point yang sah

Nilai atau point dianggap sah apabila serangan mengenai sasaran seperti yang yang dijelaskan di atas, menggunakan teknik yang benar, dan tenaga yang kuat. Kalau hanya sekadar mengusap-usap muka, yang melakukannya dianggap orang kurang kerjaan.
Kontestan akan mendapat tambahan nilai satu (1) bila lawannya knock down dan referee menghitung. Nilai akhir adalah hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh pada 3 ronde. Untuk menghindari trik, misalnya berpura-pura , tenden-tendengan mengenai muka lawan dianggap poin asal tekniknya memenuhi syarat.
Poin juga dianggap sah apabila diberikan minimal 3 orang hakim (judge) dan diberikan segera setelah terjadinya kontak yang sah. Jika pemberian poin tertunda atau tidak segera,maka poin menjadi tidak sah.

Sudden death dan Superioritas

Pada ronde sudden death, pemenangnya adalah kontestan yang terlebih dahulu mendapat poin yang sah, atau jika lawan terlebih dahulu mendapatkan pengurangan poin. Jika masih imbang sampai selesai ronde ke-4, maka pemenang diputuskan berdasarkan superioritas oleh seluruh referee.

Keputusan menang

Ada beberapa macam kemenangan, yaitu Knock Out (KO), referee stop contest, menang selisih skor akhir, poin gap (unggul 7 poin atas lawan), poin ceiling ( lebih dulu mencapai poin 12), menang karena lawan mengundurkan diri, lawan terkena diskulalifikasi, dan karena lawan terkena hukuman.
Begitulah sekadar informsasi tentang ketentuan dalam pertandingan taekwondo. Mudah-mudahan, dengan pemahaman ini, menyaksikan pertandingan olahraga asal "Negeri Ginseng" itu semakin mengasyikkan.

C.    PENUTUP
KESIMPULAN
           
            Taekwondo pada dasarnya adalah seni bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan".
Terdapat tiga materi berlatih dalam bela diri Taekwondo yaitu Poomse, Kyukpa dan Kyuriki. Bagian tubuh yang menjadi sasaran adalah Eolgol ( Bagian atas/muka ), Momtong ( Bagian tengah/badan ) dan Are ( Bagian bawah ).
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).